mimpi-mimpiku

Sabtu, 11 April 2015

Sebenar-benarnya Mengenai Si Jilbab Panjang dan Si Jenggotan


ketika kamu terang-terangan memusuhi dia, dan aktivitasnya...
ssssttt... jangan-jangan, selama ini, dia menyisipkan namamu dalam
hempas sujudnya yang paling sunyi di malam pukul 2
lalu berbisik pada Rabbnya;

"YA ALLAH.. berilah ia mereka hidayah..
sebagaimana dulu Engkau memberiku hidayah...
YA ALLAH.. selamatkanlah mereka...
sebagaimana Engkau menyelamatkanku
dari fitnah dunia dan masa-masa jahiliah"

kawan.. pernahkah terbersit dalam benakmu? pikiran-pikiran negatif (nethink) sama orang-orang yang terkesan menonjolkan sisi keIslaman. Orang-orang berjilbab panjang berlapis.. atau.. para ikhwan yang merawat jenggotnya. Sebenarnya, apa sih mau mereka? jadi umat Islamnya wolesss ajah dong! Gak usah fanatik. Begitu barangkali.. cibiran yang sering muncul. Berjingkrakan di telinga kaum muslimin (yang ori, bukan KW 1/KTP/dogmatis/atau.. Islamic-Sekuler). Okee.. kembali ke pertanyaan.. apa tujuan mereka seperti itu?
Hm.. perempuan yang berjilbab panjang.. pake rok rapi (panjang).. kaus kaki.. dan bajunya longgar, tak berlekuk ketat. Ini! Muslimah sejati yang mencintai Rabb-nya dengan ketulusan. Sebab, ia mau menjaga kehormatannya sebagai wanita. Ia menghargai cara Islam menjaga kaum perempuan. Dan ia juga tidak ingin menjadi perempuan yang dilaknat, karena memakai mode bawahan celana (bukan fitrah busana perempuan).
Terus... cowok yang jenggotan.
Kadang saya suka bingung. Siapa yang jenggotan.. siapa yang gelagapan. Okee.. semua udah tau lah yaa.. merawat jenggot itu bagian dari sunnah Rasul. Dan untuk menyelisih diri kita dari umat sebelah. Biar bisa berteriak; "saksikan! Kami ini seorang muslim!" -Al-Imran; 64-.
Ahh.. yang jenggotan itu teroris!
weittss.. jangan asal nge-judge dulu sob. Coba cek lagi.. siapa yang membombardir Afghanistan.. Hiroshima.. Irak.. dan siapa yang menskenario pembantaian Shabra dan Shatila? Jangan-jangan jenggotnya Bush itu transparan kali yaa.. ?
Kayaknya, istilah teroris itu makin lama makin mengabur. Gak lucu kan.. kalo suatu saat Badan Bahasa men-define ulang kata teroris. Jadi dipersempit (khusus umat Islam). Huhuuu
Buat temen-temen yang masih curiga sama isu terorisme.. bisa mulai baca-baca isu konspirasi terselubung tragedi WTC (black tuesday). Pahami fitnah yang berdetak di dalamnya.
Apakah mereka fanatik?
Sebenarnya.. apa yang kita sebut fanatik, justru adalah sikap normal seorang muslim. Tapi sayang, kita banyak alpa sama Qur'an dan Hadis. Kebanyakan dari kita berpikir; umat Islam yang sering dateng ta'lim, sering baca Qur'an.. emoh buat sentuhan sama lawan jenis... busananya syar'i.. ngomongnya tentang Islam melulu.. peduli Palestina. it's fanatic. Hoho.. we will not think like that if we want to know about our religion more. Umat muslim yang nggak tau isi Qur'an dan hadis.. ibarat seorang guru yang mau ngajar dengan kurikulum 2013.. tapi gak mau membaca, mengkaji, memahami pedoman kurikulum tersebut. Walk on the stray way!
Satu hal... kemenangan hakiki kita.. bukan terletak pada keberhasilan kita menggenggam dunia. Tapi kemenangan nyata adalah ketika kita bersiap untuk menghadap sang Illahi. Jangan pernah gengsi untuk berpikir; ingin seperti mereka.. si jilbab panjang.. dan si jenggotan. Kau hanya perlu menyisihkan waktu untuk sejenak berpikir... mau jadi muslim yang seperti apa? Muslim yang dogmatis (ikut-ikutan), KTP (hanya sebatas status), atau yang original (yang memahami apa itu Islam? Siapa Nabi Muammad? dan untuk apa kita hidup di dunia ini).

Semoga tulisan begajulan ini bisa bermanfaat..
Semangat Mereformasi Iman... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar